Selasa, 06 Desember 2011

KEGIATAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT : PEMBELAJARAN TEKNIK MENGARRANSEMEN MUSIK DALAM BENTUK MUSIK ANSAMBEL PADA PARA INSTRUKTUR MUSIK DI SANGGAR SENI MALAKUTAN BUNIAN SAWAHLUNTO



Pengabdian Oleh :DRA. MURNIATI. M,Sn
DRA. YUSNELLI, M.Sn
Publisher  : Ayurizal S.Sn.


ABSTRAK
secara umum para instruktur sanggar Malakutan Bunian Kolok Kota Sawahlunto mempunyai talenta dalam bermusik, namun mereka tidak mendapatkan pelajaran keterampilan teknik mengarransemen musik yang akan dimainkan sebagai ajang kreativitas anggota sanggar dalam menggarap dan bermain musik. Kekurangan ini memicu para instruktur untuk mengadakan pembelajaran singkat tentang cara mengaransemen lagu-lagu yang diberikan kepada siswa untuk dimainkan. Ketua sanggar menghubungi kami sebagai putra daerah dan menceritakan permasalahannya, sehingga dapatlah kesimpulan bahwa persoalan ini harus secepatnya diselesaikan. Penyelesaian masalah ini dapat dilaksanakan melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat dari  ISI Padang panjang. Khususnya dari jurusan music. Sebagai aplikasi dari rencana pengabdian yang dilaksanakan didaerah asal kami maka secara langsung pimpinan sanggar bersama kepala daerah meminta kami agar mengarahkan pengabdian kewilayah kami tepatnya di Instruktur sanggar Bunian Kolok Kota Sawahlunto dengan materi pengabdian tentang pembelajaran mengaransemen lagu-lagu yang akan dimainkan oleh anggota sanggar.  
Berdasarkan dari permintaan lisan kepala daerah dan ketua sanggar Malakutan Bunian Kolok Sawahlunto inilah Dra. Murniati, M,Si dengan Dra. Yusnelli, M.Sn. mempersiapkan diri untuk melatih disanggar tersebut.









BAB I
PENDAHULUAN
A. Analisis Situasi
Sanggar seni Malakutan Bunian adalah suatu organisasi pembelajaran seni yang baru berdiri atau baru di bentuk di karenakan permintaan dari unsur-unsur masyarakat setempat yaitu di Nagari Sawahlunto tepatnya di Kolok. Sanggar ini merangkum beberapa cabang seni yang akan di komersialkan ke lain daerah baik lokal dan Insya Allah ke Manca negara. Ada
pun cabang-cabang seni tersebut di antaranya seni musik, seni tari, seni teater, seni busana, seni pakaian daerah, dan seni-seni lain sesuai kebutuhan masyarakat dan daerah tersebut.
Melihat suasana dan keadaan yang masih muda dan sangat awam terutama di bidang ilmu-ilmu cabang seni tersebut di atas maka pengabdian masyarakat yang akan di lakukan saat ini di fokuskan pada bidang aransement untuk musik ansambel karena hal ini sangat di butuhkan segera. Pernyataan ini di sampaikan berdasarkan survey awal pada lokasi pengabdian yang akan dilaksanakan. Dapat juga dipastikan pengabdian ini akan berlanjut dalam beberapa tahap dengan materi pengabdian yang dibedakan sesuai kebutuhan dan perbedaan bidang seni.
Pengabdian ini adalah pengabdian lanjutan dari pengabdian yang dilakukan sebelum ini, karena sesuai data yang ada ternyata para instruktur yang mengelola paket atau buah musik yang akan ditampilkan belum mengetahui teori dan cara mengaplikasikannya menjadi komposisi yang siap saji dan mengandung unsur entertain. Berdasarkan kenyataan ini pengabdian ini harus dilaksanakan untuk meningkatkan mutu paket penampilan dan memberi kewibawaan terhadap sanggar seni Malakutan Bunian, dan ini merupakan tugas dan kewajiban saya untuk memberikan ilmu sesuai kemampuan dan misi Institut Seni Indonesia umumnya dan kami sebagai putra daerah khususnya.
B. Identifikasi dan Rumusan Masalah
Kendala para instruktur musik untuk mengarransir musik dalam bentuk musik ansambel untuk menantang masa depan dan kelanjutan hidup organisasi sanggar seni hingga dapat menampilkan karya-karya yang baik, sehingga dapat memacu semangat para peserta seni agar memiliki hal-hal yang berkenaan dengan seni musik dan ini sekaligus dapat dijadikan sebagai rumusan masalah :
  1. Bagaimana cara membuat arransemen music ansambel yang praktis khususnya untuk para intruktur music dalam sanggar seni malakutan senter.
  2. Bagaimana cara menuliskan arransemen yang dibuat ke dalam bentuk tulisan music (lambing-lambang yang diuntukkan bagi arransemen sehingga arransemen yang dibuat bisa dibaca dan ditampilkan disuatu iven-iven yang menginginkan.





C. Tujuan Kegiatan
Tujuan yang ingin dicapai pada pelatihan saat ini adalah :
1.      Mensosialisasikan teknik-teknik mengaransemen music kepada para instruktur-instruktur seni dalam sanggar seni Malakutan Bunian Kenagarian Kolok Kota Sawahlunto
2.      Arransemen yang dibuat para instruktur music dalam sanggar tidak melemahkan lagu-lagu asli yang diarransemen, melainkan semata memperindah dan enak didengar telinga.
3.      tekhnik arransement yang diberikan membuat para anak-anak sanggar menjadi senang dan bersemangat untuk mempelajarinya.
4.      Memberi motivasi kepada para instruktur dan nilai tambah bagi anak-anak sanggar

D. Manfaat Kegiatan
Melihat pada poin-poin dari tujuan pengabdian yang telah disampaikan di atas dapatlah diambil manfaat yang diperoleh setelah melaksanakan pengabdian ini. Manfaat tersebut adalah dapat memancing dan memberikan nilai tambah serta ketrampilan mengaransement music secara baik dan mudah di cerna untuk dimainkan melalui instrument. Keadaan ini akan memberikan sesuatu dari yang tidak tahu menjadi memahami, mempraktekkan dan menampilkan ansambel music yang telah diarransir. Di samping itu pembelajaran ini merupakan usaha untuk melatih diri bagaimana memasyarakatkan cara mengaransement yang baik sehingga terjadi komunikasi sempurna antara sesama masyarakat.
Meningkatkan produktifitas dalam materi music ansambel akan mengurangi tingkat kebosanan oleh masyarakat penikmatnya, secara bertahap akan bertambah banyak peminat sebagai masyarakat pendukungnya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Melalui perpustakaan dapat diambil materi untuk dijadikan sebagaii landasan teori guna kelangsungan proses pembelajaran antara lain :
Budi Santoso, dalam diktatnya Arransement Musik Anak mengemukakan tentang penggunaan alat dalam sebuah arransement sesuai dengan kebutuhan dan tingkat perkembangan musical anak (peserta) dan juga menjelaskan salah satu tujuan arransement music anak antaralain adalah untuk memperindah / memperkaya unsur-unsur yang terdapat pada lagu pokok dengan unsur-unsur lain secara musikologis (1988 : 2-3, 13-20).
Genichi Kawakami, dalam bukunya Arranging Populer Music, menjelaskan tentang tekhnik musik popular, antara lain menjelaskan tekhnik / cara membuat variasi-variasi, intro, interlude, coda, progresi chord pada melodi lagu (1975).
Gordon Delemont, dalam bukunya Modern Arranging Technique menjelaskan pula cara / tekhnik tenteng arransement, antara lain tekhnic dalam pembuatan melodic backround, harmonic backround, dan rhythmic background.
Harold R. Laycock, dalam bukunya Music Theory mengemukakan tentang elemen musik, nada, tangga nada, tanda kunci, tanda tempo dan dinamik. Buku ini digunakan sebagai awal pengenalan membaca notasi musik dalam proses latihan vokal group.
Tadashi Koizumi, menjelaskan dalam bukunya berjudul  Yamaha Guitar Course Fundamentals mengemukakan tentang petikan untuk tangan kanan, tangganada, mengenal berbagai akor pada setiap posisi. Semuanya itu dijadikan sebagai penunjang dalam proses latihan musik ansambel.
            Pranadjaja, menjelaskan dalam bukunya berjudul  Seni Bernyanyi bagaimana teknik pembentukan suara dalam berbagai tingkatan, artikulasi, intonasi, sonoritas, sikap badan dalam bernyanyi, cara bernapas dalam bernyanyi dan lain-lain.  Semuanya itu dijadikan sebagai penunjang dalam proses latihan musik ansambel.
            Pra Budidharma, menjelaskan dalam bukunya yang berjudul Pengantar Komposisi & Aransemen tentang teknik  mengaransemen lagu  dua suara, tiga suara dan empat suara dengan aturan tertentu. Peraturan ini dapat dijadikan pedoman untuk mengaransemen lagu yang dijadikan untuk materi musik ansambel.
            Syamsu Yusuf LN, dalam bukunya  Psikologi Perkembangan Anak & Remaja, mengemukakan tentang “ peranan sekolah dalam mengembangkan tugas-tugas perkembangan siswa,”  Diketahui bahwa sekolah merupakan lembaga pendidikan formal yang secara sistematik melaksanakan program bimbingan, pengajaran, dan latihan dalam rangka membantu siswa agar mampu mengembangkan potensinya, baik yang menyangkut aspek moral spiritual, intelektual, emosional, maupun sosial. Hal ini diperlukan dalam memilih siswa yang dilatih untuk peserta musik ansambel.
            Dari semua landasan pemikiran di atas buku-buku tersebut dapat dipergunakan sebagai buku acuan untuk mewujudkan materi pembelajaran arransement musik kepada para instruktur yang menjadi peserta pengabdian.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar