Pengabdian Oleh :DRA. MURNIATI. M,Sn
DRA. YUSNELLI, M.Sn
Publisher : Ayurizal S.Sn.
ABSTRAK
secara
umum para instruktur sanggar Malakutan Bunian Kolok Kota Sawahlunto mempunyai
talenta dalam bermusik, namun mereka tidak mendapatkan pelajaran keterampilan
teknik mengarransemen musik yang akan dimainkan sebagai ajang
kreativitas anggota sanggar dalam menggarap dan bermain musik. Kekurangan
ini memicu
para instruktur untuk mengadakan pembelajaran singkat tentang cara
mengaransemen lagu-lagu yang diberikan kepada siswa untuk dimainkan. Ketua
sanggar menghubungi kami sebagai putra daerah dan menceritakan permasalahannya,
sehingga dapatlah kesimpulan bahwa persoalan ini harus secepatnya diselesaikan.
Penyelesaian masalah ini dapat dilaksanakan melalui kegiatan pengabdian kepada
masyarakat dari ISI Padang panjang.
Khususnya dari jurusan music. Sebagai aplikasi dari rencana pengabdian yang
dilaksanakan didaerah asal kami maka secara langsung pimpinan sanggar bersama
kepala daerah meminta kami agar mengarahkan pengabdian kewilayah kami tepatnya
di Instruktur sanggar Bunian Kolok Kota Sawahlunto dengan materi pengabdian
tentang pembelajaran mengaransemen lagu-lagu yang akan dimainkan oleh anggota
sanggar.
Berdasarkan
dari permintaan lisan kepala daerah dan ketua sanggar Malakutan Bunian
Kolok Sawahlunto inilah Dra. Murniati, M,Si dengan Dra. Yusnelli, M.Sn.
mempersiapkan diri untuk melatih disanggar tersebut.
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Analisis Situasi
Sanggar
seni Malakutan Bunian adalah suatu organisasi pembelajaran seni yang baru
berdiri atau baru di bentuk di karenakan permintaan dari unsur-unsur masyarakat
setempat yaitu di Nagari Sawahlunto tepatnya di Kolok. Sanggar ini merangkum
beberapa cabang seni yang akan di komersialkan ke lain daerah baik lokal dan
Insya Allah ke Manca negara. Ada
pun
cabang-cabang seni tersebut di antaranya seni musik, seni tari, seni teater,
seni busana, seni pakaian daerah, dan seni-seni lain sesuai kebutuhan
masyarakat dan daerah tersebut.
Melihat
suasana dan keadaan yang masih muda dan sangat awam terutama di bidang
ilmu-ilmu cabang seni tersebut di atas maka pengabdian masyarakat yang akan di
lakukan saat ini di fokuskan pada bidang aransement untuk musik ansambel karena
hal ini sangat di butuhkan segera. Pernyataan ini di sampaikan berdasarkan
survey awal pada lokasi pengabdian yang akan dilaksanakan. Dapat juga
dipastikan pengabdian ini akan berlanjut dalam beberapa tahap dengan materi
pengabdian yang dibedakan sesuai kebutuhan dan perbedaan bidang seni.
Pengabdian
ini adalah pengabdian lanjutan dari pengabdian yang dilakukan sebelum ini,
karena sesuai data yang ada ternyata para instruktur yang mengelola paket atau
buah musik yang akan ditampilkan belum mengetahui teori dan cara
mengaplikasikannya menjadi komposisi yang siap saji dan mengandung unsur
entertain. Berdasarkan kenyataan ini pengabdian ini harus dilaksanakan untuk meningkatkan
mutu paket penampilan dan memberi kewibawaan terhadap sanggar seni Malakutan
Bunian, dan ini merupakan tugas dan kewajiban saya untuk memberikan ilmu sesuai
kemampuan dan misi Institut Seni Indonesia umumnya dan kami sebagai putra
daerah khususnya.
B. Identifikasi dan Rumusan Masalah
Kendala
para instruktur musik untuk mengarransir musik dalam bentuk musik ansambel
untuk menantang masa depan dan kelanjutan hidup organisasi sanggar seni hingga
dapat menampilkan karya-karya yang baik, sehingga dapat memacu semangat para
peserta seni agar memiliki hal-hal yang berkenaan dengan seni musik dan ini
sekaligus dapat dijadikan sebagai rumusan masalah :
- Bagaimana cara membuat arransemen music ansambel yang praktis khususnya untuk para intruktur music dalam sanggar seni malakutan senter.
- Bagaimana cara menuliskan arransemen yang dibuat ke dalam bentuk tulisan music (lambing-lambang yang diuntukkan bagi arransemen sehingga arransemen yang dibuat bisa dibaca dan ditampilkan disuatu iven-iven yang menginginkan.
C. Tujuan Kegiatan
Tujuan
yang ingin dicapai pada pelatihan saat ini adalah :
1. Mensosialisasikan teknik-teknik
mengaransemen music kepada para instruktur-instruktur seni dalam sanggar seni
Malakutan Bunian Kenagarian Kolok Kota Sawahlunto
2. Arransemen yang dibuat para
instruktur music dalam sanggar tidak melemahkan lagu-lagu asli yang
diarransemen, melainkan semata memperindah dan enak didengar telinga.
3. tekhnik arransement yang diberikan
membuat para anak-anak sanggar menjadi senang dan bersemangat untuk
mempelajarinya.
4. Memberi motivasi kepada para
instruktur dan nilai tambah bagi anak-anak sanggar
D. Manfaat Kegiatan
Melihat pada poin-poin
dari tujuan pengabdian yang telah disampaikan di atas dapatlah diambil manfaat
yang diperoleh setelah melaksanakan pengabdian ini. Manfaat tersebut adalah
dapat memancing dan memberikan nilai tambah serta ketrampilan mengaransement
music secara baik dan mudah di cerna untuk dimainkan melalui instrument.
Keadaan ini akan memberikan sesuatu dari yang tidak tahu menjadi memahami,
mempraktekkan dan menampilkan ansambel music yang telah diarransir. Di samping
itu pembelajaran ini merupakan usaha untuk melatih diri bagaimana
memasyarakatkan cara mengaransement yang baik sehingga terjadi komunikasi
sempurna antara sesama masyarakat.
Meningkatkan
produktifitas dalam materi music ansambel akan mengurangi tingkat kebosanan
oleh masyarakat penikmatnya, secara bertahap akan bertambah banyak peminat
sebagai masyarakat pendukungnya.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
Melalui perpustakaan
dapat diambil materi untuk dijadikan sebagaii landasan teori guna kelangsungan
proses pembelajaran antara lain :
Budi Santoso, dalam
diktatnya Arransement Musik Anak mengemukakan tentang penggunaan alat
dalam sebuah arransement sesuai dengan kebutuhan dan tingkat perkembangan
musical anak (peserta) dan juga menjelaskan salah satu tujuan arransement music
anak antaralain adalah untuk memperindah / memperkaya unsur-unsur yang terdapat
pada lagu pokok dengan unsur-unsur lain secara musikologis (1988 : 2-3, 13-20).
Genichi Kawakami, dalam
bukunya Arranging Populer Music, menjelaskan tentang tekhnik musik
popular, antara lain menjelaskan tekhnik / cara membuat variasi-variasi, intro,
interlude, coda, progresi chord pada melodi lagu (1975).
Gordon Delemont, dalam
bukunya Modern Arranging Technique menjelaskan pula cara / tekhnik
tenteng arransement, antara lain tekhnic dalam pembuatan melodic backround,
harmonic backround, dan rhythmic background.
Harold R. Laycock, dalam
bukunya Music Theory mengemukakan
tentang elemen musik, nada, tangga nada, tanda kunci, tanda tempo dan dinamik.
Buku ini digunakan sebagai awal pengenalan membaca notasi musik dalam proses
latihan vokal group.
Tadashi Koizumi,
menjelaskan dalam bukunya berjudul Yamaha
Guitar Course Fundamentals mengemukakan
tentang petikan untuk tangan kanan, tangganada, mengenal berbagai akor pada
setiap posisi. Semuanya itu dijadikan sebagai penunjang dalam proses latihan
musik ansambel.
Pranadjaja,
menjelaskan dalam bukunya berjudul Seni
Bernyanyi bagaimana teknik pembentukan suara dalam berbagai tingkatan,
artikulasi, intonasi, sonoritas, sikap badan dalam bernyanyi, cara bernapas
dalam bernyanyi dan lain-lain. Semuanya
itu dijadikan sebagai penunjang dalam proses latihan musik ansambel.
Pra
Budidharma, menjelaskan dalam bukunya yang berjudul Pengantar Komposisi &
Aransemen tentang teknik
mengaransemen lagu dua suara,
tiga suara dan empat suara dengan aturan tertentu. Peraturan ini dapat
dijadikan pedoman untuk mengaransemen lagu yang dijadikan untuk materi musik
ansambel.
Syamsu
Yusuf LN, dalam bukunya Psikologi
Perkembangan Anak & Remaja, mengemukakan tentang “ peranan sekolah
dalam mengembangkan tugas-tugas perkembangan siswa,” Diketahui bahwa sekolah merupakan lembaga
pendidikan formal yang secara sistematik melaksanakan program bimbingan,
pengajaran, dan latihan dalam rangka membantu siswa agar mampu mengembangkan
potensinya, baik yang menyangkut aspek moral spiritual, intelektual, emosional,
maupun sosial. Hal ini diperlukan dalam memilih siswa yang dilatih untuk
peserta musik ansambel.
Dari
semua landasan pemikiran di atas buku-buku tersebut dapat dipergunakan sebagai
buku acuan untuk mewujudkan materi pembelajaran arransement musik kepada para
instruktur yang menjadi peserta pengabdian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar