Selasa, 06 Desember 2011

Risnawati, S.Sen., M.Hum. Susasrita Loravianti., S.Sn.M.Sn Dra. Yarlis. M.Sn

Penulis :Risnawati, S.Sen., M.Hum.
Susasrita Loravianti., S.Sn.M.Sn
Dra. Yarlis. M.Sn

 
Publisher: Ayurizal S.Sn

BAB I. PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Sebagaimana yang sudah dijelaskan pada penelitian tahap awal bahwa, akibat dari perkembangan zaman pada saat sekarang, dan menurunnya minat masyarakat serta kurangnya pembinaan kesenian yang dilakukan pemerintah Daerah, dan instansi-instansi lainnya, maka kondisi tari Balanse Madam yang hidup dan berkembang dalam masyarakat Nias di kota Padang Sumatera Barat sekarang sudah jarang tampil. Selain dari itu, tari Balanse Madam dalam pengaturan komposisi, secara umum terlihat bahwa nilai-nilai estetik yang terkandung dalam bentuk fisik karya seni tari ini  masih sangat sederhana, dalam artian secara fisik tarian tersebut belum tergarap sesuai dengan ilmu koreografi atau dengan kata lain, masih bersifat art by destination (Soedarsono, 1999:3)
Betapa banyak tari tradisi yang hidup di tengah masyarakatnya dan, banyak pula tari tradisi yang ditinggalkan masyarakatnya yang sudah tidak berperan dan berfungsi lagi dalam kehidupan masyarakatnya. Perlu diakui bahwa, penyebab dari hidup matinya sebuah seni pertunjukan ada yang disebabkan oleh perubahan yang terjadi di bidang politik, ada yang disebabkan oleh masalah ekonomi, ada yang karena perubahan selera masyarakat penikmat, dan ada pula karena tidak mampu bersaing dengan bentuk-bentuk pertunjukan yang lain (Soedarsono,2002:1). Kondisi demikian juga dialami oleh tari Balanse Madam, tari ini sudah hampir ditinggalkan oleh masyarakat, penyebabnya antara lain karena perubahan selera masyarakat penikmat dan karena tidak mampu bersaing dengan bentuk-bentuk pertunjukan yang lain. Sesuai dengan penjelasan dari Tawanto salah seorang seniman tradisi tari Balanse dan tokoh masyarakat Nias di Padang mengatakan bahwa, tari Balanse Madam sudah saatnya untuk dapat dikembangkan sesuai dengan perkembangan saat ini, namun tidak menghilangkan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Sejalan dengan itu, Anatona juga menjelaskan bahwa, tari Balanse Madam belum ada perubahan, karena selama ini belum ada terbesit bagi mereka untuk mengembangkan tari tersebut sesuai dengan perkembangan masyarakat saat ini. Pendapat-pendapat tersebut diperkuat oleh  Gusman D salah seorang penari sekaligus sebagai Komender dalam tari Balanse Madam, juga menyambut baik tentang rencana pengembangan tari  tersebut (Wawancara, Januari : 2010).
Selanjutnya setelah dapat kata mufakat sebagaimana pepatah Minang mengatakan “bulek aia dek pambuluah, bulek kato dek mupakaik” (bulat air karena pembuluh/aur, bulat kata karena mufakat), maka dipikirkanlah bentuk atau langkah-langkah apa yang akan dilakukan untuk pengembangan tari Balanse Madam sesuai dengan tujuannya sebagai seni pertunjukan wisata, singkat, padat dan, menarik. Dalam hal ini Soedarsono  menjelaskan bahwa, kemasan kesenian yang cocok untuk wisatawan yaitu: (1) tiruan dari aslinya,(2) singkat atau padat, atau bentuk mini dari aslinya (3) penuh variasi, (4) ditinggalkan nilai-nilai sakral, magis, serta simbolisnya, dan (5) murah  harganya (Soedarsono, 1999:8). Pendapat Soedarsono tersebut dapat dipedomani dalam mengemas tari Balanse Madam untuk kepentingan kepariwisataan yang pada hakikatnya adalah untuk tetap mempertahankan nilai-nilai tradisi tari tersebut, dan dapat menarik minat para wisatawan.
Terkait dengan masalah di atas, untuk mempertahankan kontinuitas tari tersebut dari kepunahan, maka dirasa perlu untuk dikembangkan dan dilestarikan, karena kesenian tumbuh dan berkembang dalam suatu masyarakat tertentu memerlukan pemuasan akan rasa keindahan dan estetika. Sesuai dengan apa yang dijelaskan oleh oleh Sumaryono bahwa, Seni tradisi tidak dianggap benda mati, tetapi sebagai sesuatu yang dapat berubah dan diubah sesuai dengan tata nilai hidup zamannya (Sumaryono, 2003,14). Di sisi lain Daryusti juga menjelaskan bahwa,
Seni tari tradisi secara kronologis selalu berubah sesuai dengan tuntutan pendukungnya. Dengan kata lain, tari tradisi bukanlah statis atau mati. Maka dari itu, seniman dituntut untuk dapat menyesuaikan diri terhadap perubahan tersebut hanya sebagai arahan yang sifatnya tidak merubah, akan tetapi menyesuaikan diri dengan tuntutan masa kini oleh masyarakat pendukung tempat seni tari itu tumbuh  (Daryusti, 2010:15).

Begitu juga dengan Tari Balanse Madam Rang Mudo hasil pengembangan tari Balanse Madam yang dilakukan sesuai dengan tuntutan masa kini. Selain bertujuan untuk berbagai kepentingan masyarakat, juga bertujuan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat khususnya masyarakat Nias di kota Padang melalui program pariwisa. Sebagaimana istilah Minang, indak lapuak dek hujan indak lakang dek paneh (tidak lapuk karena hujan dan tidak lekang karena panas). Maksudnya agar tari Balanse Madam tersebut dapat berfungsi dalam saluran-saluran sosial dalam kebudayaan masyarakatnya.
Maka dari itu, dengan adanya penelitian tahap kedua ini, lahirnya produk baru karya komposisi tari hasil pengembangan dari tari Balanse Madam sesuai dengan tujuannya sebagai pertunjukan wisata. Luaran hasil penelitian ini dapat digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan seperti Perguruan Tinggi hususnya ISI Padangpanjang, Lembaga penelitian dan Pemda khususnya sektor pariwisata
Selain dari itu bentuk pengembangan yang dilakukan terhadap tari Balanse Madam yaitu pengembangan dari segi kuantitas dan kualitas. Pengembangan dari segi kuantitas yaitu pengembangan yang menuju kepada peregenerasian pelaku tari Balanse Madam. Sementara pengembangan dari segi kualitas yang  dilakukan terhadap tari Balanse Madam yaitu, gerak, penari,  musik, busana, dan desain lantai, bertujuan agar tarian tersebut bisa berkembang sesuai dengan tuntutan perkembangan kehidupan dan perkembangan estetika masyarakat. Selain dari itu, untuk mengetahui efektivitas model/produk baru karya komposisi tari tersebut, maka perlu diuji. Pengujian dapat menggunakan metode eksperimen, melalui beberapa tahapan dan proses kerja yaitu ; eksplorasi, inprovisasi, pembentukan dan evaluasi. Dalam pengolahan gerak selalu berpedoman kepada unsur-unsur gerak seperti, ruang ,waktu dan, tenaga.
.
1.2. Identivikasi Masalah
            Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas, dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut:
Bagaimana bentuk baru karya komposisi tari hasil pengembangan tari Balanse Madam,?














BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
            Berdasarkan langkah-langkah pengembangan yang telah dirumuskan pada penelitian tahap satu, kemudian pada tahap kedua ini, langkah-langkah tersebut dijadikan sebagai pedoman oleh koreografer dalam mengembangkan tari Balanse Madam, sehingga lahir produk baru karya komposisi tari Balanse Madam Rang Mudo, sesuai dengan tujuannya sebagai seni pertunjukan wisata. Dengan demikian, proses kerja seorang penata/koreografer tari dapat diklasifikasikan menjadi empat bagian utama yaitu, eksplorasi, improvisasi, pembentukan dan evaluasi (Y. Sumandiyo Hadi, 2003). Selain dari itu, kerja Koreografer digerakan oleh adanya dorongan yang kuat untuk menciptakan karya baru yang mencerminkan reaksi yang unik dari seseorang terhadap pengalaman-pengalaman hidupnya. Sementara satu aspek dari sifat manusia mendesak untuk menjadikan bagian integral dari lingkungan budaya dan melestarikan warisannya (I.Wayan Dibie, 2003).
Dalam melakukan pengembangan sesuai dengan tujuannya sebagai pertunjukan wisata yang singkat, padat, dan menarik, salah satu di antaranya yang perlu diperhatikan adalah unsur-unsur yang terdapat dalam tari yaitu, ruang, waktu dan, tenaga. Penataan ketiganya dapat digunakan secara cermat sehingga memberikan hasil yang maksimal merupakan salah satu aspek koreografi yang harus dipahami (Sal Murgianto, 2004). Sejalan dengan itu, untuk bisa menjadi seorang penata/koreografer  serta menjadi seorang penari, mereka harus memiliki kriteria-kriteria sebagai penata/penari (Sal Murgiyanto,2003).
 Pada hakekatnya manusia adalah makhluk yang tak pernah merasa puas dengan apa yang telah diperolehnya. Dari ketidak puasannya itu maka lahirlah bentuk-bentuk baru yang diolah oleh pikiran manusia itu sendiri. Bentuk-bentuk baru  tersebut bisa saja lahir dari penyampaian ekspresi jiwa manusia melalui gerak (Y. Sumandiyo Hadi. 1990). Selain dari itu, juga bisa lahir   dari pengembangan yang sudah ada. Begitu juga dengan produk baru karya komposisi tari Balanse Madam Rang Mudo yang lahir berdasarkan R&D, yaitu menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut. (Sugiyono, 2007) 
  Dengan demikian, untuk mempertahankan kontinuitas tari tersebut akan dilestarikan melalui pertunjukan wisata. Bahkan, dibuktikan pula bahwa seni pertunjukan yang hampir punah, bisa hidup kembali karena keahlian industri pariwisata. (Soedarsono,1999:4). Bagaimanapun karya tari tradisi perlu sentuhan “modernitas” agar dapat beradaptasi dengan masyarakat tempat tari tersebut berada.
Dalam menikmati pertunjukan kesenian, para wisatawan hanya bertujuan untuk sekedar mendapatkan pengalaman estetis, bukan untuk menikmati dengan penghayatan. Dengan kondisi yang semacam  itu, Soedarsono antara lain mengatakan: Kemasan kesenian yang cocok untuk wisatawan yaitu, tiruan dari aslinya, singkat atau padat, penuh variasi, ditanggalkan nilai-nilai sacral, magis dan simbolisnya, dan murah harganya (Ibid, 8)         
Selanjutnya untuk mengetahui produk baru karya komposisi tari Balanse Madam Rang Mudo sebagai keperluan analisis, mungkin sulit  dipahami apabila hanya mengandalkan aspek penglihatan saja, karena tari sangat terikat oleh perjalanan waktu. Rangkaian gerak yang sudah dilihat, beberapa detik berlalu mungkin sulit untuk mengingatnya kembali, karena sudah hilang dari penglihatan. Maka dari itu. untuk mengetahui wujud pernyataan tari Balanse Madam secara kongkrit, sebaiknya dinyatakan dulu dalam bentuk tulisan/laporan, kemudian direkam melalui VCD. 




BAB III TUJUAN DAN MAMFAAT PENELITIAN
2.1. Tujuan Penelitian
            Secara umum, penelitian ini bertujuan untuk melahirkan sebuah produk baru karya komposisi tari Balanse Madam, berdasarkan  hasil pengembangan dari tari Balanse Madam sesuai dengan tujuannya sebagai seni pertunjukan wisata, dan sebagai upaya melestarikan seni tradisi serta meningkatkan ekonomi masyarakat  Padang Sumatera Barat. Secara khusus penelitian bertujuan (1) Mengembangkan metode R&D guna mencari keselarasan tari Balanse Madam dalam bentuk komposisi baru sesuai dengan perkembangan zaman, tanpa menghilangkan yang tradisi. (2) Mengaplikasikan kembali produk baru karya komposisi tari Balanse Madam yang berjudul tari Balanse Madam Rang Mudo kepada masyarakat Nias di kota Padang.   (3) Melestarikan tari  Balanse Madam melalui komoditas pariwisata untuk menambah pendapatan daerah, dan kota Padang akan dikenal sebagai kota wisata (4) Untuk membuktikan bahwa kehadiran industri pariwisata akan memperkaya khasanah seni pertunjukan, menambah pendapatan daerah serta meningkatkan ekonomi masyarakat, sehingga kota Padang akan dikenal sebagai kota wisata
            Untuk mencapai tujuan penelitian, strategi yang digunakan adalah membagi kerja menjadi tiga sub proyek penelitian (1) mengembangkan teori dan analisa berdasarkan data yang diperoleh di lapangan (2) membuat bentuk baru karya komposisi tari  Balanse Madam tanpa menghilangkan yang tradisi (3)  Melalui Program Pariwisata Budaya sebagai upaya melestarikan seni tradisi serta dapat meningkatkan ekonemi masyarakat. Untuk mendukung ketiga sub proyek penelitian, kami mengembangkan sebuah tim kerja yang terdiri dari berbagai keahlian dalam bidang seni pertunjukan seperti pengkajian dan pengkaryaan seni tari, seni musik, lighting dan kameramen. Proyek ini akan dipimpin oleh seorang peneliti utama yang menguasai bidangnya dan bertugas mengembangkan teori dan analisa data, serta bertindak sebagai penanggung jawab penelitian. Peneliti utama dibantu oleh satu orang anggota peneliti, satu orang koreografer dan satu orang kameramen merangkap lighting. Selanjutnya kami akan bekerja sama dengan seniman Balanse Madam, masyarakat Nias serta Pemerintah Daerah khususnya Dinas Kepariwisataan kota Padang.

2.2. Mamfaat Penelitian
Selain menunjang pertumbuhan ekonomi rakyat melalui program pariwisata, Penelitian ini juga bermamfaat di bidang IPTEKS untuk mendapatkan sebuah hipotesis, metode dan model baru dalam survai R&D untuk pengembangan  tari Balanse Madam tanpa menghilangkan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Penelitian ini juga dapat dijadikan bahan ajar pada matakuliah Seni Pertunjukan Indonesia dan Tari Melayu Minangkabau C serta dapat menambah sumbangan ilmiah dalam bidang pengembanga kesenian tradisional untuk penelitian lebih lanjut. Hasil penelitian ini dapat disebarluaskan kepada masyarakat melalui pertunjukan, pendidikan, pengajaran, pelatihan dan seminar yang diselenggarakan oleh instansi-instansi terkait.









                                         BAB IV METODE PENELITIAN
4.1. Teknik Penjaringan Data Penelitian
Sesuai dengan topik induk yang menjadi fokus penelitian ini, yaitu tentang Pengembangan Pertunjukan Tari Balanse Madam Melalui Program Pariwisata Budaya Sebagai Upaya Melestarikan Seni Tradisi Masyarakat  Padang Sumatera Barat, maka penelitian ini dilaksanakan dalam tiga tahap. Tahap pertama tahap studi pendahuluan dilakukan dengan menerapkan pendekatan deskriptif kualitatif, tahap kedua, tahap pengembangan desain model dengan menerapkan metode R&D dengan pendekatan kualitatif deskriptif, dilanjutkan dengan menerapkan metode eksprimen (Single one shot Case Study). Setelah ada perbaikan dari uji terbatas, maka dilanjutkan dengan uji yang lebih luas dengan metode eksprimen (one group pretest-poatest). Tahap ketiga adalah tahap validasi model/bentuk dengan eksprimenquasi (pretest-postest with control group design) atau tahap pemasaran (mengembalikan kepada masyarakat pendukungnya) melalui pariwisata.  Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan R&D.
 Penelitian kualitatif dilaksanakan melalui partisipasi langsung kepada objek yang diteliti dengan menggunakan pendekatan multidisiplin, yaitu penelitian yang menggunakan lebih dari satu pendekatan atau lebih dari satu disiplin. Hal tersebut dilakukan karena meneliti seni pertunjukan merupakan pekerjaan penelitian yang menyangkut berbagai pendekatan yang saring terkait. Adapun pendekatan yang digunakan adalah pendekatan etnokoreologi yang dipadu dengan teori ataupun konsep ilmu lainnya, seperti antropologi, sosiologi, dan historis. Metode Penelitian Pengembangan (R&D) adalah metoda yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut (Sugiyono,2007)

4.2. Informan Penelitian
            Dalam perjalanan penelitian, dibutuhkan sejumlah informan untuk dapat memberikan data-data yang dapat menjawab pertanyaan penelitian. Karena fokus penelitian ini adalah melihat bagaimana keberadaan tari Balanse Madam dalam masyarakat Nias di Padang dan bagaimana bentuk pengembangan tari  tari tersebut melalui program pariwisata sebagai upaya melestarikan seni tradisi , maka informan utama dalam penelitian ini para seniman tari Balanse Madam, masyarakat Nias di Padang, aparat pemerintah khususnya Dinas Pariwisata, dan seluruh unsur-unsur yang terkait dengan keberadaan tari Balanse Madam
Sebagai sebuah penelitian yang bergerak dalam melihat fenomena yang berhubungan dengan perkembangan budaya, maka informan yang dibutuhkan adalah sebanyak mungkin. Hal ini dilakukan untuk memperoleh gambaran menyeluruh dari fenomena yang diteliti. Karena itu, perbedaan latar belakang sosial Budaya informan sangat mendukung penelitian ini.
Untuk mengaplikasikan data lapangan, berikut akan dibahas teknik pengumpulan dan  pengolahan data.

4.3. Pengumpulan Data
Prosedur pengumpulan data yang dilakukan pada tari Balanse Madam, pada tahap kedua, ketiga sama dengan tahap pertama yaitu pada bulan November pada setiap akhir tahun penelitian. Akan tetapi penelitian tahap dua ini, karena sesuatu dan lain hal, pencairan dana baru dapat diselesaikan pada bulan Agustus, sehingga kerja/proses penelitian mengalami keterlambatan. Lokasi pengumpulan data diadakan di Kota Padang. Pemilihan lokasi tersebut karena tari Balanse Madam merupakan salah satu tari yang sudah mentradisi dalam komunitas masyarakat Nias di Kota Padang Sumatera Barat, yang hidup dan berkembang dalam wilayah Minangkabau.
Untuk memperoleh data yang lengkap, penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data, yaitu studi kepustakaan,  studi lapangan dan, studi labor/studio tari. Studi kepustakaan adalah untuk mendapatkan data yang berasal dari berbagai tulisan, baik yang terkait langsung dengan permasalahan penelitian maupun tidak. Selain itu, studi pustaka juga dimaksudkan sebagai usaha membangun kerangka teori serta konsep dasar penelitian. Sementara pengumpulan data melalui studi lapangan, selain  kegiatan observasi di lapangan dan wawancara dengan para pelaku tari Balanse Madam, pemangku adat, budayawan setempat, tokoh masyarakat serta penjabat pemerintah yang terkait dengan urusan kesenian di Kota Padang, juga lansung belajar dan mendalami gerak-gerak tari Balanse Madam.  Studi labor/studio tari adalah tempat mengaplikasikan langkah-langkah pengembangan hasil rumusan dari penelitian tahap pertama, sehingga lahir produk baru karya komposisis tari Balanse Madam Rang Mudo. Selanjutnya, setelah lahir produk baru karya komposisi tari Balanse Madam Rang Mudo dan setelah uji coba terbatas dan uji coba lebih luas, maka secara visual produk baru tersebut direkam dengan menggunakan alat rekam kamera video dan kamera foto, kemudian digandakan kedalam VCD.

4.4. Pengolahan Data         
Tahap kerja peneliti selanjutnya melakukan Pengembangan Pertunjukan Balanse Madam melalui beberapa tahapan dan proses kerja yaitu ; eksplorasi, inprovisasi, pembentukan dan evaluasi sesuai dengan tujuannya sebagai seni pertunjukan wisata dengan menggunakan metode penelitian dan pengembangan (R&D). Penelitian ini bertujuan untuk mencari keselarasan dan pengembangan sehingga melahirkan produk/bentuk baru, tanpa menghilangkan tradisi, sehingga lahirlah bentuk baru karya komposisi tari Balanse Madam yang diberi judul dengan tari Balanse Rang Mudo.  Di sisi lain, untuk mengetahui bentuk komposisi gerak tari Balanse Madam sebagai keperluan analisis, mungkin sulit  dipahami apabila hanya mengandalkan aspek penglihatan saja, karena tari sangat terikat oleh perjalanan waktu. Rangkaian gerak yang sudah dilihat, beberapa detik berlalu mungkin sulit untuk mengingatnya kembali, karena sudah hilang dari penglihatan. Maka dari itu. untuk mengetahui wujud pernyataan Tari Balanse Madam Rang Mudo hasil dari pengembangan tari Balanse Madam secara kongkrit sebaiknya direkam melalui rekaman kamera kemudian digandakan melalui VCD, selain dari itu ditulis melalui laporan penelitian tari Balanse Madam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar