Penulis :Risnawati,
S.Sen., M.Hum.
Susasrita
Loravianti., S.Sn.M.Sn
Dra. Yarlis. M.Sn
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Sebagaimana yang sudah dijelaskan pada penelitian tahap awal bahwa,
akibat dari perkembangan
zaman pada saat sekarang, dan
menurunnya minat masyarakat serta kurangnya pembinaan kesenian yang dilakukan
pemerintah Daerah, dan instansi-instansi lainnya, maka kondisi tari
Balanse Madam yang hidup dan berkembang dalam masyarakat Nias di kota
Padang Sumatera Barat sekarang
sudah jarang tampil. Selain dari itu, tari Balanse Madam dalam pengaturan
komposisi, secara umum terlihat bahwa nilai-nilai estetik yang terkandung dalam
bentuk fisik karya seni tari ini masih
sangat sederhana, dalam artian secara fisik tarian tersebut belum tergarap
sesuai dengan ilmu koreografi atau dengan kata lain, masih bersifat art by
destination (Soedarsono, 1999:3)
Betapa banyak tari tradisi yang hidup di tengah masyarakatnya dan, banyak pula tari
tradisi yang ditinggalkan masyarakatnya yang sudah tidak berperan dan berfungsi
lagi dalam kehidupan masyarakatnya. Perlu diakui bahwa, penyebab dari hidup
matinya sebuah seni pertunjukan ada yang disebabkan oleh perubahan yang terjadi
di bidang politik, ada yang disebabkan oleh masalah ekonomi, ada yang karena
perubahan selera masyarakat penikmat, dan ada pula karena tidak mampu bersaing
dengan bentuk-bentuk pertunjukan yang lain (Soedarsono,2002:1). Kondisi demikian juga dialami oleh tari Balanse Madam,
tari ini sudah hampir ditinggalkan oleh masyarakat, penyebabnya antara lain
karena perubahan selera masyarakat penikmat dan karena tidak mampu bersaing
dengan bentuk-bentuk pertunjukan yang lain. Sesuai dengan penjelasan dari
Tawanto salah seorang seniman tradisi tari Balanse dan tokoh masyarakat Nias di
Padang mengatakan bahwa, tari Balanse Madam sudah saatnya untuk dapat
dikembangkan sesuai dengan perkembangan saat ini, namun tidak menghilangkan
nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Sejalan dengan itu, Anatona juga
menjelaskan bahwa, tari Balanse Madam belum ada perubahan, karena selama ini
belum ada terbesit bagi mereka untuk mengembangkan tari tersebut sesuai dengan
perkembangan masyarakat saat ini. Pendapat-pendapat tersebut diperkuat
oleh Gusman D salah seorang penari sekaligus sebagai Komender dalam tari
Balanse Madam, juga menyambut baik tentang
rencana pengembangan tari tersebut (Wawancara, Januari : 2010).
Selanjutnya
setelah dapat kata mufakat sebagaimana pepatah Minang mengatakan “bulek aia dek pambuluah, bulek kato dek
mupakaik” (bulat air karena pembuluh/aur, bulat kata karena mufakat), maka
dipikirkanlah bentuk atau langkah-langkah apa yang akan dilakukan untuk
pengembangan tari Balanse Madam sesuai dengan tujuannya sebagai seni
pertunjukan wisata, singkat, padat dan, menarik. Dalam hal ini Soedarsono menjelaskan bahwa, kemasan kesenian yang
cocok untuk wisatawan yaitu: (1) tiruan dari aslinya,(2) singkat atau padat,
atau bentuk mini dari aslinya (3) penuh variasi, (4) ditinggalkan nilai-nilai
sakral, magis, serta simbolisnya, dan (5) murah
harganya (Soedarsono, 1999:8). Pendapat Soedarsono tersebut dapat
dipedomani dalam mengemas tari Balanse Madam untuk kepentingan kepariwisataan
yang pada hakikatnya adalah untuk tetap mempertahankan nilai-nilai tradisi tari
tersebut, dan dapat menarik minat para wisatawan.
Terkait dengan masalah
di atas, untuk
mempertahankan kontinuitas tari tersebut dari kepunahan, maka dirasa perlu
untuk dikembangkan dan dilestarikan, karena kesenian tumbuh dan berkembang dalam
suatu masyarakat tertentu memerlukan pemuasan akan rasa keindahan dan estetika.
Sesuai dengan apa yang dijelaskan oleh oleh Sumaryono bahwa, Seni tradisi tidak
dianggap benda mati, tetapi sebagai sesuatu yang dapat berubah dan diubah
sesuai dengan tata nilai hidup zamannya (Sumaryono, 2003,14). Di sisi lain Daryusti
juga menjelaskan bahwa,
Seni
tari tradisi secara kronologis selalu berubah sesuai dengan tuntutan
pendukungnya. Dengan kata lain, tari tradisi bukanlah statis atau mati. Maka
dari itu, seniman dituntut untuk dapat menyesuaikan diri terhadap perubahan
tersebut hanya sebagai arahan yang sifatnya tidak merubah, akan tetapi
menyesuaikan diri dengan tuntutan masa kini oleh masyarakat pendukung tempat
seni tari itu tumbuh (Daryusti,
2010:15).
Begitu juga dengan Tari Balanse Madam Rang Mudo hasil pengembangan tari
Balanse Madam yang dilakukan sesuai dengan tuntutan masa kini. Selain bertujuan
untuk berbagai kepentingan masyarakat, juga bertujuan untuk meningkatkan
ekonomi masyarakat khususnya masyarakat Nias di kota Padang melalui program
pariwisa. Sebagaimana istilah Minang, indak
lapuak dek hujan indak lakang dek paneh (tidak lapuk karena hujan dan tidak
lekang karena panas). Maksudnya agar tari Balanse Madam tersebut dapat
berfungsi dalam saluran-saluran sosial dalam kebudayaan masyarakatnya.
Maka dari itu, dengan adanya penelitian
tahap kedua ini, lahirnya produk
baru karya komposisi tari hasil pengembangan dari tari Balanse
Madam sesuai dengan tujuannya sebagai pertunjukan wisata. Luaran hasil
penelitian ini dapat digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan seperti
Perguruan Tinggi hususnya ISI Padangpanjang,
Lembaga penelitian dan Pemda khususnya sektor pariwisata
Selain dari itu bentuk
pengembangan yang dilakukan terhadap tari Balanse Madam yaitu pengembangan dari
segi kuantitas dan kualitas. Pengembangan dari segi kuantitas yaitu
pengembangan yang menuju kepada peregenerasian pelaku tari Balanse Madam. Sementara
pengembangan dari segi kualitas
yang dilakukan terhadap tari Balanse
Madam yaitu, gerak, penari, musik,
busana, dan desain lantai,
bertujuan agar tarian tersebut bisa berkembang sesuai dengan tuntutan perkembangan
kehidupan dan perkembangan estetika masyarakat. Selain dari
itu, untuk mengetahui
efektivitas model/produk
baru karya komposisi tari tersebut, maka perlu diuji. Pengujian dapat menggunakan metode
eksperimen, melalui beberapa tahapan dan proses kerja yaitu ;
eksplorasi, inprovisasi, pembentukan dan evaluasi. Dalam pengolahan gerak selalu
berpedoman kepada unsur-unsur gerak seperti, ruang ,waktu dan,
tenaga.
.
1.2. Identivikasi Masalah
Berdasarkan
uraian pada latar belakang di atas, dapat diidentifikasi masalah sebagai
berikut:
Bagaimana bentuk baru karya komposisi tari hasil pengembangan tari Balanse Madam,?
BAB
II. TINJAUAN
PUSTAKA
Berdasarkan langkah-langkah pengembangan yang telah dirumuskan pada penelitian tahap satu, kemudian pada tahap kedua ini, langkah-langkah tersebut dijadikan
sebagai pedoman oleh koreografer dalam mengembangkan tari Balanse Madam,
sehingga lahir produk baru
karya komposisi tari Balanse Madam Rang Mudo, sesuai
dengan tujuannya sebagai seni pertunjukan wisata. Dengan demikian, proses kerja
seorang penata/koreografer tari dapat diklasifikasikan menjadi empat bagian utama yaitu, eksplorasi, improvisasi, pembentukan dan evaluasi (Y. Sumandiyo Hadi, 2003). Selain dari itu, kerja Koreografer digerakan
oleh adanya dorongan yang kuat untuk menciptakan karya baru yang mencerminkan
reaksi yang unik dari seseorang terhadap pengalaman-pengalaman hidupnya.
Sementara satu aspek dari sifat manusia mendesak untuk menjadikan bagian
integral dari lingkungan budaya dan melestarikan warisannya (I.Wayan Dibie,
2003).
Dalam
melakukan pengembangan sesuai dengan tujuannya sebagai pertunjukan wisata yang
singkat, padat, dan menarik, salah satu di antaranya yang perlu diperhatikan adalah
unsur-unsur yang terdapat dalam tari
yaitu, ruang, waktu dan, tenaga. Penataan ketiganya dapat digunakan secara
cermat sehingga memberikan hasil yang maksimal merupakan salah satu aspek
koreografi yang harus dipahami (Sal Murgianto, 2004). Sejalan dengan itu, untuk
bisa menjadi seorang penata/koreografer
serta menjadi seorang penari, mereka harus memiliki kriteria-kriteria
sebagai penata/penari (Sal Murgiyanto,2003).
Pada
hakekatnya manusia adalah
makhluk yang tak pernah merasa puas dengan apa yang telah diperolehnya. Dari
ketidak puasannya itu maka lahirlah bentuk-bentuk baru yang diolah oleh pikiran
manusia itu sendiri. Bentuk-bentuk baru
tersebut bisa saja lahir dari penyampaian ekspresi jiwa manusia melalui
gerak (Y. Sumandiyo Hadi. 1990). Selain dari itu, juga bisa lahir dari
pengembangan yang sudah ada. Begitu juga dengan produk baru karya komposisi tari Balanse Madam Rang Mudo yang
lahir berdasarkan R&D, yaitu menghasilkan produk tertentu dan menguji
keefektifan produk tersebut. (Sugiyono, 2007)
Dengan demikian, untuk mempertahankan
kontinuitas tari tersebut akan dilestarikan melalui pertunjukan wisata. Bahkan,
dibuktikan pula bahwa seni pertunjukan yang hampir punah, bisa hidup kembali
karena keahlian industri pariwisata. (Soedarsono,1999:4). Bagaimanapun karya tari tradisi
perlu sentuhan “modernitas” agar dapat beradaptasi dengan masyarakat tempat
tari tersebut berada.
Dalam
menikmati pertunjukan kesenian, para wisatawan hanya bertujuan untuk sekedar
mendapatkan pengalaman estetis, bukan untuk menikmati dengan penghayatan.
Dengan kondisi yang semacam itu,
Soedarsono antara lain mengatakan: Kemasan kesenian yang cocok untuk wisatawan
yaitu, tiruan dari aslinya, singkat atau padat, penuh variasi, ditanggalkan
nilai-nilai sacral, magis dan simbolisnya, dan murah harganya (Ibid, 8)
Selanjutnya untuk mengetahui produk baru
karya komposisi tari Balanse Madam Rang
Mudo sebagai keperluan analisis, mungkin sulit
dipahami apabila hanya mengandalkan aspek penglihatan saja, karena tari
sangat terikat oleh perjalanan waktu. Rangkaian gerak yang sudah dilihat,
beberapa detik berlalu mungkin sulit untuk mengingatnya kembali, karena sudah
hilang dari penglihatan. Maka dari itu. untuk mengetahui wujud pernyataan tari
Balanse Madam secara kongkrit, sebaiknya dinyatakan dulu dalam bentuk tulisan/laporan, kemudian direkam melalui VCD.
BAB
III
TUJUAN DAN MAMFAAT
PENELITIAN
2.1. Tujuan Penelitian
Secara umum, penelitian ini
bertujuan untuk melahirkan sebuah produk baru karya komposisi tari
Balanse Madam, berdasarkan hasil pengembangan dari tari Balanse Madam sesuai dengan
tujuannya sebagai seni pertunjukan wisata, dan sebagai upaya melestarikan seni
tradisi serta meningkatkan ekonomi masyarakat
Padang Sumatera Barat. Secara khusus penelitian bertujuan (1)
Mengembangkan metode R&D guna mencari keselarasan tari Balanse Madam dalam
bentuk komposisi baru sesuai dengan perkembangan zaman, tanpa menghilangkan
yang tradisi. (2) Mengaplikasikan kembali produk baru karya komposisi tari
Balanse Madam yang berjudul tari Balanse Madam Rang Mudo kepada masyarakat Nias di kota
Padang. (3) Melestarikan tari Balanse Madam melalui komoditas pariwisata
untuk menambah pendapatan daerah, dan kota Padang akan dikenal sebagai kota
wisata (4) Untuk membuktikan bahwa kehadiran industri pariwisata akan
memperkaya khasanah seni pertunjukan, menambah pendapatan daerah serta meningkatkan ekonomi
masyarakat, sehingga kota Padang akan dikenal sebagai kota wisata
Untuk mencapai tujuan penelitian,
strategi yang digunakan adalah membagi kerja menjadi tiga sub proyek penelitian
(1) mengembangkan teori dan analisa berdasarkan data yang diperoleh di lapangan
(2) membuat bentuk
baru karya komposisi tari Balanse Madam
tanpa menghilangkan yang tradisi (3)
Melalui Program Pariwisata Budaya sebagai upaya melestarikan seni
tradisi serta dapat meningkatkan ekonemi masyarakat. Untuk mendukung ketiga sub proyek
penelitian, kami mengembangkan sebuah tim kerja yang terdiri dari berbagai
keahlian dalam bidang seni pertunjukan seperti pengkajian dan pengkaryaan seni
tari, seni musik, lighting dan kameramen. Proyek ini akan dipimpin oleh seorang
peneliti utama yang menguasai bidangnya dan bertugas mengembangkan teori dan
analisa data, serta bertindak sebagai penanggung jawab penelitian. Peneliti
utama dibantu oleh satu orang anggota peneliti, satu orang koreografer dan satu
orang kameramen merangkap lighting. Selanjutnya kami akan bekerja sama dengan seniman
Balanse Madam, masyarakat Nias serta Pemerintah Daerah khususnya Dinas
Kepariwisataan kota
Padang.
2.2.
Mamfaat Penelitian
Selain menunjang pertumbuhan ekonomi
rakyat melalui program pariwisata, Penelitian ini juga bermamfaat di bidang
IPTEKS untuk mendapatkan sebuah hipotesis, metode dan model baru dalam survai
R&D untuk pengembangan tari Balanse
Madam tanpa menghilangkan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya. Penelitian
ini juga dapat dijadikan bahan ajar pada matakuliah Seni Pertunjukan Indonesia
dan Tari Melayu Minangkabau C serta dapat menambah sumbangan ilmiah dalam
bidang pengembanga kesenian tradisional untuk penelitian lebih lanjut. Hasil
penelitian ini dapat disebarluaskan kepada masyarakat melalui pertunjukan,
pendidikan, pengajaran, pelatihan dan seminar yang diselenggarakan oleh
instansi-instansi terkait.
BAB
IV
METODE PENELITIAN
4.1. Teknik Penjaringan Data
Penelitian
Sesuai dengan topik induk yang menjadi fokus penelitian ini,
yaitu tentang Pengembangan Pertunjukan Tari Balanse Madam Melalui Program
Pariwisata Budaya Sebagai Upaya Melestarikan Seni Tradisi Masyarakat Padang Sumatera Barat, maka penelitian ini
dilaksanakan dalam tiga tahap. Tahap pertama tahap studi pendahuluan dilakukan
dengan menerapkan pendekatan deskriptif kualitatif, tahap kedua, tahap pengembangan
desain model dengan menerapkan metode R&D dengan pendekatan kualitatif
deskriptif, dilanjutkan dengan menerapkan metode eksprimen (Single one shot Case Study). Setelah ada
perbaikan dari uji terbatas, maka dilanjutkan dengan uji yang lebih luas dengan
metode eksprimen (one group
pretest-poatest). Tahap ketiga adalah tahap validasi model/bentuk dengan
eksprimenquasi (pretest-postest with
control group design) atau
tahap pemasaran
(mengembalikan kepada masyarakat pendukungnya) melalui pariwisata. Penelitian ini menggunakan metode penelitian
kualitatif dan R&D.
Penelitian kualitatif dilaksanakan melalui
partisipasi langsung kepada objek yang diteliti dengan menggunakan pendekatan
multidisiplin, yaitu penelitian yang menggunakan lebih dari satu pendekatan
atau lebih dari satu disiplin. Hal tersebut dilakukan karena meneliti seni
pertunjukan merupakan pekerjaan penelitian yang menyangkut berbagai pendekatan
yang saring terkait.
Adapun pendekatan yang digunakan adalah pendekatan etnokoreologi yang dipadu
dengan teori ataupun konsep ilmu lainnya, seperti antropologi, sosiologi, dan
historis.
Metode Penelitian Pengembangan (R&D) adalah metoda yang digunakan untuk
menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut
(Sugiyono,2007)
4.2. Informan Penelitian
Dalam
perjalanan penelitian, dibutuhkan sejumlah informan untuk dapat memberikan
data-data yang dapat menjawab pertanyaan penelitian. Karena fokus penelitian
ini adalah melihat bagaimana keberadaan tari Balanse Madam dalam masyarakat Nias
di Padang dan bagaimana bentuk pengembangan tari tari tersebut melalui program pariwisata
sebagai upaya melestarikan seni tradisi , maka informan utama dalam penelitian
ini para seniman tari Balanse Madam, masyarakat Nias di Padang, aparat
pemerintah khususnya Dinas Pariwisata, dan seluruh unsur-unsur yang terkait
dengan keberadaan tari Balanse Madam
Sebagai sebuah penelitian yang bergerak dalam melihat fenomena yang
berhubungan dengan perkembangan budaya, maka informan yang dibutuhkan adalah
sebanyak mungkin. Hal ini dilakukan untuk memperoleh gambaran menyeluruh dari
fenomena yang diteliti. Karena itu, perbedaan latar belakang sosial Budaya
informan sangat mendukung penelitian ini.
Untuk
mengaplikasikan data lapangan, berikut akan dibahas teknik pengumpulan dan pengolahan data.
4.3. Pengumpulan Data
Prosedur
pengumpulan data yang dilakukan pada tari Balanse Madam, pada tahap kedua,
ketiga sama dengan tahap pertama yaitu pada bulan November pada setiap akhir
tahun penelitian. Akan tetapi penelitian tahap dua ini, karena sesuatu dan
lain hal, pencairan dana baru dapat diselesaikan pada bulan Agustus, sehingga
kerja/proses penelitian mengalami keterlambatan. Lokasi pengumpulan data diadakan di Kota Padang.
Pemilihan lokasi tersebut karena tari Balanse Madam merupakan salah satu tari
yang sudah mentradisi dalam komunitas masyarakat Nias di Kota Padang Sumatera Barat, yang hidup dan
berkembang dalam wilayah Minangkabau.
Untuk memperoleh data
yang lengkap, penelitian ini menggunakan metode pengumpulan data, yaitu studi
kepustakaan, studi lapangan dan, studi
labor/studio tari. Studi kepustakaan adalah untuk mendapatkan data yang berasal
dari berbagai tulisan, baik yang terkait langsung dengan permasalahan penelitian
maupun tidak. Selain itu, studi pustaka juga dimaksudkan sebagai usaha
membangun kerangka teori serta konsep dasar penelitian. Sementara pengumpulan
data melalui studi lapangan, selain kegiatan observasi di lapangan dan wawancara
dengan para pelaku tari Balanse Madam, pemangku adat, budayawan setempat, tokoh
masyarakat serta penjabat pemerintah yang terkait dengan urusan kesenian di Kota
Padang, juga lansung belajar dan mendalami gerak-gerak tari
Balanse Madam. Studi labor/studio tari adalah tempat
mengaplikasikan langkah-langkah pengembangan hasil rumusan dari penelitian
tahap pertama, sehingga lahir produk baru karya komposisis tari Balanse Madam Rang
Mudo. Selanjutnya, setelah
lahir produk baru karya komposisi tari Balanse Madam Rang Mudo dan setelah uji coba terbatas dan
uji coba lebih luas, maka secara visual produk baru tersebut direkam dengan
menggunakan alat rekam kamera video dan kamera foto, kemudian
digandakan kedalam VCD.
4.4. Pengolahan Data
Tahap kerja peneliti selanjutnya melakukan Pengembangan Pertunjukan
Balanse Madam melalui beberapa tahapan dan proses kerja yaitu ;
eksplorasi, inprovisasi, pembentukan dan evaluasi sesuai dengan tujuannya
sebagai seni pertunjukan wisata dengan menggunakan metode penelitian dan
pengembangan (R&D). Penelitian ini bertujuan untuk mencari keselarasan dan
pengembangan sehingga melahirkan produk/bentuk
baru, tanpa menghilangkan tradisi, sehingga lahirlah
bentuk baru karya komposisi tari Balanse Madam yang diberi judul dengan tari Balanse Rang Mudo. Di sisi lain, untuk mengetahui bentuk
komposisi gerak tari Balanse Madam sebagai keperluan analisis, mungkin
sulit dipahami apabila hanya
mengandalkan aspek penglihatan saja, karena tari sangat terikat oleh perjalanan
waktu. Rangkaian gerak yang sudah dilihat, beberapa detik berlalu mungkin sulit
untuk mengingatnya kembali, karena sudah hilang dari penglihatan. Maka dari
itu. untuk mengetahui wujud pernyataan Tari Balanse
Madam Rang Mudo hasil dari pengembangan tari Balanse Madam secara
kongkrit sebaiknya direkam melalui
rekaman kamera kemudian digandakan melalui VCD, selain dari itu ditulis melalui
laporan penelitian tari Balanse Madam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar